Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2011

STOP PEMADAMAN LISTRIK, TOLAK RUU KELISTRIKAN, LISTRIK MURAH DAN BERKUALITAS UNTUK RAKYAT

Pemadaman listrik dianggap sebagai sesuatu hal yang biasa-biasa saja oleh PLN yang memang tidak bertanggung jawab. Bahkan tidak tanggung-tanggung di bulan Ramadhan sekalipun. Pemadaman listrik yang datangnya tiba-tiba seakan sudah menjadi aksi teror bagi masyarakat kota Palu. Yang berbuntut pada kerugian-kerugian material seperti alat-alat elektronik rusak, aktivitas bekerja dan beribadah juga menjadi terganggu. Alasan-alasannya pun selalu klasik; mesin rusak atau batu bara habis. Serta berakhir pada saling tuding menuding antara pemerintah dengan PLN. Padahal Pemerintah (pusat maupun daerah) dan PLN sama-sama harus bertanggung jawab dalam menyediakan listrik untuk rakyat!. Di sisi lain PLN mampu menyediakan listrik bagi perusahaan swasta, termasuk papan reklame yang selalu menyala terang benderang (hitung saja berapa papan reklame di kota Palu ini). Tidak hanya itu, Tarif Dasar Listrik selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Bahkan Pemerintahan SBY-Budiono sudah merencanakan akan

DINAMIKA POLITIK dan MODAL DI SULAWESI TENGAH; Apa yang dapat dilakukan oleh para aktor pro-demokrasi?

George Junus Aditjondro sumber : indoPROGRESS Dinamika Politik Dan Modal Di Sulawesi Apa yang dapat dilakukan oleh para aktor pro-demokrasi? George Junus Aditjondro 1. ADA lima faktor yang sangat berpengaruh terhadap dinamika ekonomi-politik di Sulawesi, yakni: (a). dominasi Partai Golkar dan satelit-satelitnya di hampir semua provinsi di Sulawesi; (b). ekspansi modal dari Jakarta dan mancanegara untuk mengeksploitasi sumber-sumber daya alam di pulau ini; (c). dominasi korporasi-korporasi milik keluarga dan konco-konco Wakil Presiden Jusuf Kalla dan korporasi-korporasi yang dekat dengan tokoh politik nasional yang lain di pulau ini; (d). keragaman etno-linguistik yang tinggi di pulau ini, yang sering tumpang-tindih dengan keragaman agama, sehingga konflik-konflik ekonomi politik berbasis kelas dengan mudah dapat ditransformasikan menjadi konflik-konflik komunal atau sektarian; (e). siasat faksi-faksi militer untuk mengawetkan konflik-konflik komunal untuk menghancurkan resist

PPRM Gelar Demo Tolak Agen Neolib.

LUWUK POST,22 Mei 2009 PPRM Gelar Demo Tolak Agen Neolib. LUWUK-Sedikitnya 30 orang mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Politik Rakyat Miskin(PPRM), kamis(21/5 )kemarin,menggelar aksi demonstrasi menolak proyek ekonomi dan politik neoliberalisme(neolib).Aksi yang digelar didepan kampus Universitas Tompotika(UNTIKA) Luwuk itu dimulai sekitar jam08.00wita dan berakhir jam 11.30wita. Dalam orasinya,para pimpinan demonstran itu mengatakan proses neoliberalisme diindonesia telah mengakibatkan asset Negara terjual kepihak asing.Tidak hanya itu,neoliberalisme juga terbukti tidak mampumewujudkan kesejahteraan sebagaimana dikumandangkanoleh agen kapitalis yang saat ini tengah bercokol dalam tampuk kekuasaan politik.”Tidak ada kesejahteraan yang mampu dibuktikan oleh komprador kapitalis di Indonesia,justru hutang makin menumpuk,pengangguran makin tinggi dan kesejahteraan hanya mimpi,”tutur para orator.

MENYOAL IKLAN ROKOK DI UNTAD; BENTUK SERBUAN NEOLIBERALISME TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN

Garda Sulteng (30/03/09) Kolom Opini MENYOAL IKLAN ROKOK DI UNTAD; BENTUK SERBUAN NEOLIBERALISME TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN Oleh: Sarinah* “Jika kita (pemerintah) ingin menyejahterakan rakyat miskin maka berilah rakyat miskin kekuatan. Dan kekuatan itu bernama pendidikan. Maka berilah rakyat miskin pendidikan” –Hugo Chavez, Presiden Republik Sosialis Venezuela-- Sekilas baliho terpancang berjejer rapi yang terlihat setelah memasuki gerbang Universitas Tadulako adalah hal yang biasa sebagaimana lazimnya tempat-tempat lain di Kota Palu. Namun, menjadi hal yang luar biasa bila kita mau merenungi kembali nilai-nilai pendidikan yang berkontradiktif dengan nilai sebuah iklan rokok. Tak perlu terlalu kompleks indikator penilaian kita, Tri Dharma Perguruan Tinggi –Pendidikan dan Pengajaran; Penelitian, dan; Pengabdian kepada Masyarakat, akan mengantarkan kita pada satu kesimpulan bahwa iklan rokok tak cocok dengan citra institusi pendidikan sekelas UNTAD.