Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2011

KEGAGALAN PROGRAM-PROGRAM KERAKYATAN

Oleh: Sarinah Banyak sekali program kerakyatan yang ditawarkan oleh pemerintah maupun elit-elit dan partai-partai politik apalagi pada saat pemilu yang belum lama berselang. Program-program kerakyatan yang akrab di telinga masyarakat di antaranya pendidikan dan kesehatan gratis, PNPM untuk memodali usaha kecil, BLT dan sebagainya. Program kerakyatan ini sudah bukan hal yang luar biasa dan istimewa bagi rakyat, karena seringnya dijajakan dalam Pilkada maupun Pilpres. Pada kenyataannya program ini lebih banyak menemui kegagalan atau dilaksanakan setengah-setengah.

Untuk Kaum Perempuan dan Kaum Buruh yang Berjuang

Judul Buku              : Ibunda Penulis                     : Maxim Gorki Penerjemah             : Pramoedya Ananta Toer Penerbit                   : Kalyanamitra, Jakarta Cetakan                  : Kedua, Juni 2002 Tebal                       : xxi + 513 halaman; 21 cm IBUNDA dan Kebangkitan Perempuan Indonesia Oleh: Melani Budianta APA RELEVANSI novel Ibunda karya pengarang revolusioner Rusia, Maxim Gorki pada akhir tahun 2000? Ketika blok komunis dan sosialis di Eropa Timur dan Barat runtuh tembok-temboknya dan Cina membuka pintunya kepada pasar, apa maknanya membaca kembali karya yang telah mencuat sebagai prototype novel revolusioner dan sastra proletar ini?

CINTA

Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur? ketika kita menangis? ketika kita membayangkan? Itu karena hal terindah di dunia tidak terlihat. Ketika kau menemukan seseorang yang keunikannya sejalan dengan mu, kau bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa yang dinamakan cinta. Ada hal2 yang tidak ingin kau lepaskan, seseorang yang tidak ingin kau tinggalkan, tapi melepaskan bukan akhir dari dunia, melainkan suatu awal kehidupan baru, kebahagiaan ada untuk mereka yang tersakiti, mereka yang telah dan tengah mencari dan mereka yang telah mencoba. karena merekalah yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.

Jelang 10 November: Kutuk Aparat Polisi, BEM STAIN Gelar Aksi di Depan Kampus

Kutuk Aparat Polisi, BEM STAIN Gelar Aksi di Depan Kampus Hari ini (Senin, 01/11), jam 10.00 Wita, BEM Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Datokarama Palu menggelar aksi di depan kampus. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kecaman terhadap tindak represi aparat pada aksi sebelumnya empat hari yang lalu. Dilaporkan pula, Supriadi, mahasiswa Universitas Al-Khairaat (UNISA) Palu sampai hari ini belum dapat berjalan akibat kekerasan aparat polisi dalam aksi 28 Oktober lalu. Turut pula unsur-unsur organisasi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Bangsa Indonesia (AMPIBI) menghadiri aksi mimbar bebas yang diwarnai dengan aksi bakar ban itu.

KRONOLOGIS AKSI 28 Oktober 2010

10.45                       :   -      700-an massa aksi berkumpul di taman Gor. 11.05                       :   -      Menuju sasaran aksi melewati jalan Mawar.                                       -      Orasi politik dari Irwan perwakilan HMI-MPO. Dengan lantang ia meneriakkan, “Jangan pernah berharap ada perubahan kalau dalam pikiran kalian masih ada rasa takut pada hari ini. Jangan pernah bermimpi akan ada perubahan kalau di dalam hati kalian masih terbersit rasa takut pada siapapun. Hari ini, …kita akan buktikan bahwa anak muda kerjanya bukan hanya hedon-hedon, bahwa kita kerjanya bukan hanya hura-hura, tapi kita juga bisa memimpin. Coba lihat peta perpolitikan Sulawesi Tengah, semuanya dipimpin oleh orang-orang yang sudah tua. Kita harus memperlihatkan bahwa kaum muda bisa memimpin dan melakukan perubahan.”                                       -      Orasi politik dari Nasrullah.

28 Oktober, Melaporkan Gerakan Persatuan Rakyat untuk Penggulingan Rejim SBY dari Lembah Palu

Pukul 10.00 Wita, suasana sudah ramai di taman Gor Kota Palu. Hampir semua organisasi sudah berkumpul. Tinggal menunggu barisan massa aksi dari BEM Unisa dan BEM Stain yang mengawali aksi mereka dari kampus masing-masing yang terletak di jalan Diponegoro. Berbagai bendera organisasi berkibar-kibar manis di tiang masing-masing yang terbuat dari bambu maupun rotan. Sementara di bawah kibaran bendera-bendera terhampar spanduk dengan guratan kata-kata: “Kaum Muda Bersatu: Gulingkan Pemerintahan SBY.” Para wartawan juga sudah berdatangan, bahkan sudah ada yang meminta selebaran maupun pernyataan sikap. Adapula polisi berpakaian preman yang sudah warawiri sok menyamar jadi wartawan dengan bertanya sana-sini.

Jelang 28 Oktober, Melaporkan Upaya Pembangunan Persatuan Gerakan dari Lembah Palu

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam kurang seperempat. Halaman kampus Al-Khairaat sudah mulai nampak ramai. Sebuah spanduk putih sederhana bertuliskan “Panggung Rakyat: Tidak Ada Kemerdekaan dan Demokrasi di bawah Pemerintahan Agen Penjajah Modal Asing, SBY-Budiono” berwarna merah sudah terpasang berdampingan dengan layar yang akan digunakan untuk pemutaran film. Ya, memang acara yang akan dilangsungkan adalah panggung rakyat yang diisi dengan pemutaran film Gerakan Mahasiswa 98, aksi pembakaran boneka mayat dan foto SBY serta orasi-orasi politik dari berbagai organisasi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Bangsa Indonesia (AMPIBI). Acara ini bertujuan untuk menggalang mobilisasi jelang aksi besar-besaran 28 Oktober nanti.

Mengusir Pedih

Kepedihan pernah menghujamkan kuku-kukunya ke dada ini, ke dada kau, ke dada kita, ke dada mereka yang entah berapa juta kepedihanku ini memang kecil saja, mungkin sungguh tak berarti disandingkan dengan derita orang-orang di luar sana. Aku tahu itu dengan pasti.

Tak Bisa Tidur

Kantuk tak kunjung tiba walau badan sudah mengiba jiwa tenang mendendangkan sunyi sesekali meronta-ronta berkecamuk minta dikasihani. Ugh, habis lah kau, kurajamkan amarah pada kesedihan, lalu melembut lagi pada dengan ketakjiman. Kebahagiaan dan kesedihan, sini kupeluk kau, dengan mataku yang berkilat-kilat sendu.

Mengantar Kau Pergi

SAJAK KECIL TENTANG CINTA mencintai angin harus menjadi siut mencintai air harus menjadi ricik mencintai gunung harus menjadi terjal mencintai api harus menjadi jilat mencintai cakrawala harus menebas jarak mencintaiMu harus menjadi aku

Black hole

Black hole di suatu sudut di alam semesta medan magnet raksasa yang menghisap apa-apa saja yang ada di dekatnya material, bahkan energi sekalipun, karena ia adalah energi itu sendiri Hampa, kosong, pekat tak terketahui dasarnya meremukkan kehidupan membinasakan segala membentuk menjadi tak berbentuk. ''Bilamana kau bisa keluar darinya?''

Lero Tatari

Desa membukitkan kelapa. Ia tegaskan hijau sawah agar meneduhkan mata, memberi makan bagi mereka yang bekerja bermandi lumpur. Akh, tidak! Pemilik tanah mendapat lebih banyak, menghisap keringat darah meneguknya habis rakus sebagai madu.

...

Lengkung pelangi kubus berwarna-warni tegas pada setengah lingkaran langit di atasku, yg bahkan bisa kugapai ujungnya. Tak salah kata dongeng, ada emas di situ. Sayang, saat akan kufoto untuk kuperlihatkan pada kau--aku ingat kau sebagai kebaikan mendadak matahari pergi, mendung.

Black Baby Melon (Manisnya Hati Kau)

I Di Jakarta ada semangka yang manis sekali, bentuknya agak lonjong, tak bundar, namanya black baby melon. Aku suka sekali beli itu, pernah dimakan sendiri satu bulatan penuh tanpa ingat siapa-siapa.

Hanya Agar Kau Tahu

Aku Ingin Aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Kebaikan-kebaikan Cinta

I ... itu cinta pelukan, pelukanku dan pelukan kau menerbitkan cinta. Ugh, sedapnya. Aku jadi tahu kenapa kita laju-laju dari kawan menjadi kekasih: itu awalnya, kupikir, dari pelukan. (14-01-10)

RINDU:

Bulan kesiangan, pucat menunggu mengecup matahari pagi anak-anak kita menunggu senyum aku dan kau, berbarengan revolusi yang menggelantung di ujung mimpi kita

Pelukan

Aku sudah tak takut, sayang pada kota cahaya yang dilalulalangi kejahatan bukan hanya karena niat baik cinta kau tapi karena aku berkehendak revolusi Revolusi memang ajaib

Sesak

Aku di sini karena aku ingin berjuang tak bisa pula kupungkiri karena kau yakinkan aku tentang cinta yang tulus Kini aku temukan ragu tergurat di wajahmu saat berkaca di matamu saat kau memelukku aku rasa beku

Lawan Milisi Sipil Reaksioner Penghambat Demokrasi!

Oleh: Sarinah Demokrasi di negeri ini seakan sudah mati, seakan tidak ada gunanya, seakan sia-sia saja reformasi 98, jika melihat hari ini kelompok-kelompok milisi sipil yang mengatasnamakan agama bertindak seenaknya menebar teror dimana-mana. Kita sudah terlalu sering mendengarkan sepak terjang anarkis dan represif yang dilakukan oleh kelompok-kelompok fundamentalis, seperti Front Pembela Islam (FPI), Front Anti Komunis Indonesia (FAKI), dan sekutu-sekutunya. Mereka ini perusak demokrasi yang bertabir di balik panji-panji kesucian agama, yang sebenarnya bertujuan menebarkan rasa takut dan menghilangkan rasa aman di masyarakat.

Hanya Aku

Aku sebenarnya suka tenggelam dengan pikirku suka tak peduli dunia seolah hanya aku makanya aku suka kamarku Aku kadang ingin beramai-ramai tak lama terlalu hanya supaya aku tahu itu dihadapi

FPRM Sulteng Serukan Lawan Korupsi dengan Membangun Gerakan Rakyat Mandiri

FPRM News – Puluhan massa Front Politik Rakyat Miskin (FPRM) Sulteng melakukan aksi peringatan hari Anti Korupsi se-dunia di depan gedung DPRD Sulteng pada hari Rabu (09/12) lalu. Massa aksi menuntut penuntasan semua kasus di Indonesia secara transparan dan partisipatif. Menurut mereka rezim SBY-Budiono dan elit-elit politik di parlemen maupun di yudikatif tidak mampu menutaskan kasus korupsi yang terjadi karena lemahnya tenaga produktif dan tingginya budaya konsumerisme.

FPRM Sulteng Gelar Aksi Peringatan Hari HAM Internasional

FPRM Sulteng Gelar Aksi Peringatan Hari HAM Internasional FPRM News – Puluhan massa yang menamakan diri Front Politik Rakyat Miskin (FPRM) Sulteng melakukan aksi peringatan hari HAM se-dunia pada hari Rabu (10/12/09). Aksi ini mengambil tempat di jalan depan Gedung DPRD Sulteng. Dalam aksinya, massa aksi menuntut untuk mengadili para jendral-jendral pelanggar HAM dan penegakkan HAM yang seadil-adilnya.

SIKAP Peringatan Hari HAM se-DUnia 2009

PERNYATAAN SIKAP FRONT PERSATUAN RAKYAT MISKIN SULAWESI TENGAH (FPRM-SULTENG) (KPRM-PRD, LMND-PRM, PPRM, KOMA PROGRESIF, FEMME-PROGRESIF, PERSATUAN MAHASISWA PRO DEMOKRASI, KOMRAD, SRMK-PRM) USUT TUNTAS SEMUA KASUS PELANGGARAN HAM, TEGAKKAN HAM DENGAN MEMBANGUN ORGANISASI PERSATUAN RAKYAT YANG NON KOOPTASI DAN NON KOOPERASI 10 Desember adalah Hari Hak Asasi Manusia sedunia yang diperingati setiap tahunnya dengan mobilisasi-mobilisasi massa sebagai bentuk perlawanan terhadap berbagai pelanggaran HAM yang terjadi karena sistem kapitalisme yang memang tidak memanusiakan manusia. Sejarah pemikiran HAM juga merupakan pergulatan pemikiran dari kekuatan produktif yang direvolusionerkan oleh perkembangan kemajuan alat produksi. Peningkatan kemakmuran (kelimpahan hasil produksi/kekayaan material) mendorong terjadinya masyarakat berkelas (yaitu: masyarakat yang memiliki alat-alat produksi dan masyarakat yang tidak memiliki alat-alat produksi) yang semakin menuntut diakuinya hak in

LAWAN PEMADAMAN LISTRIK

Pemilu elit 2009 sudah usai, yang kembali dimenangkan pemerintahan SBY-Budiono. Rakyat yang akan menanggung akibatnya, karena pemerintahan SBY Budiono akan tetap seperti sebelumnya menjalankan kebijakan-kebijakan yang anti rakyat, yaitu kebijakan neoliberalisme.