Aku hanya pohon kecil
seperti yang lainnya
setiap hari
yang mencintai matahari.
Kuserahkan uap-uap daunku pada matahari
agar kita bisa membuat awan-awan
menumbuhkan hutan-hutan dan kehidupan.
Pohon ini pernah tumbuh satu meter
lalu makin tinggi laju-laju
nyaris mencium langit biru kebaikan
langit menjauh, akar pohon belumlah dalam menghujam tanah
pohon melayu merubuh tak berdaya.
Akar-akar pohon belumlah mati.
Pohon tahu benar bisikan hujan padanya
begitu mesra
mengajaknya tumbuh lagi lebih tinggi.
Akh, bukan hanya itu.
Ada seorang penggembala domba
yang suka mendongakkan pandangan mata teduhnya pada pohon.
Ia bercerita soal kambium dan klorofil.
Dan yang paling indah dari itu semua,
ia ingin mengerti ilmu matahari revolusi.
Pohon menyadari ia tak harus tumbuh tinggi sekali,
namun rindang menjadi rumah bagi burung-burung dan lebah pekerja
meneduhkan domba-domba dan gembala.
Terima kasih, sang Penggembala.
Rumah Balkon, September 5, 2010
seperti yang lainnya
setiap hari
yang mencintai matahari.
Kuserahkan uap-uap daunku pada matahari
agar kita bisa membuat awan-awan
menumbuhkan hutan-hutan dan kehidupan.
Pohon ini pernah tumbuh satu meter
lalu makin tinggi laju-laju
nyaris mencium langit biru kebaikan
langit menjauh, akar pohon belumlah dalam menghujam tanah
pohon melayu merubuh tak berdaya.
Akar-akar pohon belumlah mati.
Pohon tahu benar bisikan hujan padanya
begitu mesra
mengajaknya tumbuh lagi lebih tinggi.
Akh, bukan hanya itu.
Ada seorang penggembala domba
yang suka mendongakkan pandangan mata teduhnya pada pohon.
Ia bercerita soal kambium dan klorofil.
Dan yang paling indah dari itu semua,
ia ingin mengerti ilmu matahari revolusi.
Pohon menyadari ia tak harus tumbuh tinggi sekali,
namun rindang menjadi rumah bagi burung-burung dan lebah pekerja
meneduhkan domba-domba dan gembala.
Terima kasih, sang Penggembala.
Rumah Balkon, September 5, 2010
Komentar
Posting Komentar