SAJAK KECIL TENTANG CINTA
mencintai angin harus menjadi siut
mencintai air harus menjadi ricik
mencintai gunung harus menjadi terjal
mencintai api harus menjadi jilat
mencintai cakrawala harus menebas jarak
mencintaiMu harus menjadi aku
PADA SUATU HARI NANTI
pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau takkan kurelakan sendiri
pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati
pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau takkan letih-letihnya kucari
DALAM DIRIKU
dalam diriku mengalir
sungai panjang
darah namanya...
dalam diriku menggenang
telaga darah
sukma namanya...
dalam diriku meriak
gelombang suara
hidup namanya...
dan karena hidup itu indah
aku menangis sepuas-puasnya...
(S. Djoko Damono)
mencintai angin harus menjadi siut
mencintai air harus menjadi ricik
mencintai gunung harus menjadi terjal
mencintai api harus menjadi jilat
mencintai cakrawala harus menebas jarak
mencintaiMu harus menjadi aku
PADA SUATU HARI NANTI
pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau takkan kurelakan sendiri
pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati
pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau takkan letih-letihnya kucari
DALAM DIRIKU
dalam diriku mengalir
sungai panjang
darah namanya...
dalam diriku menggenang
telaga darah
sukma namanya...
dalam diriku meriak
gelombang suara
hidup namanya...
dan karena hidup itu indah
aku menangis sepuas-puasnya...
(S. Djoko Damono)
Komentar
Posting Komentar