Kepedihan pernah menghujamkan kuku-kukunya ke dada ini,
ke dada kau, ke dada kita, ke dada mereka yang entah berapa juta
kepedihanku ini memang kecil saja,
mungkin sungguh tak berarti
disandingkan dengan derita orang-orang di luar sana.
Aku tahu itu dengan pasti.
Lagu-lagu sedih memainkan iramanya bernada cinta,
hingga putus dawai-dawainya,
patah jiwa raga,
namun belumlah mati ia.
Tak jua reda
mengendap saja menebal
tak terasa apa-apa
beku begitu saja.
Semayam pikir gejolak jiwa
meronta-ronta mendera luka
ingin sembuh ia
tak bisa-bisa, putus asa.
Hanya keheningan saja teman berkawan,
dengan sedikit awan,
tapi bukan pelarian,
tak akan.
Berusaha lagi
dengan segala cara
karena dunia ini
sangatlah kaya.
September 11, 2010
ke dada kau, ke dada kita, ke dada mereka yang entah berapa juta
kepedihanku ini memang kecil saja,
mungkin sungguh tak berarti
disandingkan dengan derita orang-orang di luar sana.
Aku tahu itu dengan pasti.
Lagu-lagu sedih memainkan iramanya bernada cinta,
hingga putus dawai-dawainya,
patah jiwa raga,
namun belumlah mati ia.
Tak jua reda
mengendap saja menebal
tak terasa apa-apa
beku begitu saja.
Semayam pikir gejolak jiwa
meronta-ronta mendera luka
ingin sembuh ia
tak bisa-bisa, putus asa.
Hanya keheningan saja teman berkawan,
dengan sedikit awan,
tapi bukan pelarian,
tak akan.
Berusaha lagi
dengan segala cara
karena dunia ini
sangatlah kaya.
September 11, 2010
Komentar
Posting Komentar